SEJARAH ASAL USUL
DESA SERITANJUNG
KECAMATAN TANJUNG
BATU KABUPATEN OGAN ILIR
PROVINSI SUMATERA
SELATAN
Bersumber dari :
Cerita-cerita Sesepuh yang masih hidup di Desa Seritanjung dan di luar Desa
Seritanjung, antara lain diambil dari Buku karangan Nazori Mageni. Silahkan
sampaikan saran usul bila cerita/legenda asal usul ini kurang lengkap.
Diantara asal mula
keturunan nenek moyang Desa Seritanjung yang terkenal adalah USANG RADEN
KUNING, USANG BAGINDA SARI dan USANG SITI FATIMAH juga bersahabat dengan Usang
Senuro Putri Nafisah yang terkenal dengan gelar Putri Pinang Masak. Usang
Raden Kuning pekuburannya atau makamnya dapat diketemukan di tengah-tengah
Pekuburan Lubuk Lesung Desa Seritanjung, sedangkan pekuburan/makam Usang
Baginda Sari yang juga berjuluk Umar Baginda Sari diperkirakan berada di
seberang Desa Tanjung Atap. Sedangkan Pekuburan/makam Usang Siti Fatimah
diperkirakan berada di Jalan Keramat antara Dusun 4 dan Dusun 5 sekarang.
Usang Raden Kuning
memiliki keahlian dan kesaktian berupa pintar bermain bola kaki dan memelihara
ular sebagai senjata untuk melindungi diri dari musuh-musuhnya. Ular-ular
peliharaan Raden Kuning dipergunakan untuk membunuh musuh-musuh yang mengganggu
kehidupannya. Usang Raden Kuning memiliki Pedang Pusaka nan sakti.
Sedangkan Usang Fatimah terkenal dengan rambutnya yang sangat panjang hingga
beberapa meter, tampak jelas apabila sang usang Siti Fatimah mandi ke sungai
dengan rambut yang terurai sangat panjang. Daerah tempat tinggal usang Siti
Fatimah terletak antara dusun 4 dengan dusun 5 yang saat ini dikenal dengan
JALAN KERAMAT karena terdapat pekuburannya dan sering terjadi penampakan
jelmaan usang Siti Fatimah Berambut Panjang di jalan ini. Usang Siti
Fatimah juga bersahabat dengan Usang Putri Senuro (Putri Pinang Masak) yang
memiliki kepandaian kerajinan tangan seperti anyam-anyaman dari bambu dan
purun.
SMP Yayasan Pendidikan Seri Tanjung Dahulu Tempat Tinggal Sesepuh Pendiri Desa Seritanjung Atau Tebing Abang |
Sebagai tempat
tinggal pertama kali para usang Raden Kuning, Baginda sari dan Usang Fatimah
adalah di sekitar wilayah pekuburan lebuk lesung sekarang dan disekitar lokasi
SMP YPST Seritanjung (tebing abang) yang dahulu dikenal dengan nama SEMOLOK.
Disinilah mereka mendirikan tempat tinggal dan berladang. Di sebelah
laut/batang hari penesak (sungai) mereka gunakan untuk mencari ikan di lubuk
sampai ke lebung-lebung yang ada di sekitar itu. Lebung yang masih
terkenal adalah lebung Gasing sebagai tempat mencari ikan hingga kini, namun
saat ini tanah lebung gasing sudah sangat dangkal. Kemudian karena sering
adanya gangguan binatang dan hama seperti buaya Rebang kuning, dan semut-semut,
maka mereka sepakat untuk pindah ke di tengah-tengah dusun yang saat ini merupakan
dusun 3 dan dusun 4, namun penyebaran keluarganya hingga dusun 5 dan daerah
payo Perigi yang juga dikenal dengan Teluk Perigi. Karena itu di beberapa
tempat seperti di dusun 5 tengah pernah ditemukan pernak-pernik keramik piring
pecah belah, dan lumpang yang sangat berumur diperkirakan berasal dari luar
daerah kita (China). Beberapa warga juga masih menyimpan barang
berharga tersebut seperti keris, pedang dan parang.
Konon cerita dahulu
kala setelah kepindahannya ke tengah dusun Seritanjung sekarang, Baginda Sari
pandai membuat ladang yang sangat luas di kawasan dekat Payo Perigi yang
merupakan Tanjungan. Teluk di Tanjungan inilah yang disebut hingga saat ini
dengan nama Teluk Perigi. Kepandaian Baginda Sari berladang ini terjadi
turun temurun di Tanjungan ini dengan hasil tanaman yang sangat banyak. Karena
memiliki ladang yang luas nan subur di Tanjungan inilah, Baginda Sari juga
disebut BAGINDA SARI TANJUNG. Hingga kawasan ini terkenal dengan SARI TANJUNG,
yang merupakan cikal bakal nama DUSUN SERITANJUNG dan berubah menjadi DESA
SERITANJUNG. Dusun Seritanjung merupakan bagian dari Marga Tanjung Batu.
Karena itu, letak pekuburan BAGINDA SARI tidak ditemukan di Desa Sritanjung,
diperkirakan beliau terus melakukan pengembaraan dalam berladang hingga ke
Dusun Tanjung Atap saat ini hingga menetap disana. Di Desa Tanjung Atap
terkenal juga Usang yang mereka sebut Usang UMAR BAGINDA SARI yang pekuburannya
terletak di seberang laut Desa Tanjung Atap. ..
LANJUTAN ....
ASAL USUL NAMA LUBUK LESUNG DESA SERITANJUNG
Konon cerita dahulu kala, Putri Pinang Masak Senuro selain dirindukan oleh Usangsungging Tanjung Batu juga sangat dirindukan oleh RADEN KUNING dari Desa Seritanjung. Namun percintaan mereka sulit untuk saling bertemu, karena banyak halangan dan rintangan. Sebagai tanda cinta dan rindu Putri Pinang Masak suatu hari Putri Pinang Masak dari Senuro mengirimkan sebuah LESUNG kepada Raden Kuning di kampung Semolok. Kiriman lesung tersebut keluar dari salah satu LUBUK di sebelah laut SEMOLOK sekarang pekuburan Lubuk Lesung. Karena kesaktiannya, Putri Pinang Masak mengirimkan Lesung tersebut secara Ghaib melalui Lubuk di Batang Hari/Buluran tersebut. Lubuk tempat keluarnya Lesung kiriman Putri Pinang Masak tersebut sekarang masih ada, dan pada zaman bien Lubuk ini tidak pernah kering dan selalu didiami BUAYA REBANG KUNING sebagai penghuni Lubuk tersebut, hingga saat ini daratan sebelahnya dinamakan LUBUK LESUNG dan menjadi nama LAHAN PEKUBURAN yang disebut LUBUK LESUNG atau disingkat BUKSUNG yang berarti LUBUK LESUNG
LANJUTAN ....
ASAL USUL NAMA LUBUK LESUNG DESA SERITANJUNG
Konon cerita dahulu kala, Putri Pinang Masak Senuro selain dirindukan oleh Usangsungging Tanjung Batu juga sangat dirindukan oleh RADEN KUNING dari Desa Seritanjung. Namun percintaan mereka sulit untuk saling bertemu, karena banyak halangan dan rintangan. Sebagai tanda cinta dan rindu Putri Pinang Masak suatu hari Putri Pinang Masak dari Senuro mengirimkan sebuah LESUNG kepada Raden Kuning di kampung Semolok. Kiriman lesung tersebut keluar dari salah satu LUBUK di sebelah laut SEMOLOK sekarang pekuburan Lubuk Lesung. Karena kesaktiannya, Putri Pinang Masak mengirimkan Lesung tersebut secara Ghaib melalui Lubuk di Batang Hari/Buluran tersebut. Lubuk tempat keluarnya Lesung kiriman Putri Pinang Masak tersebut sekarang masih ada, dan pada zaman bien Lubuk ini tidak pernah kering dan selalu didiami BUAYA REBANG KUNING sebagai penghuni Lubuk tersebut, hingga saat ini daratan sebelahnya dinamakan LUBUK LESUNG dan menjadi nama LAHAN PEKUBURAN yang disebut LUBUK LESUNG atau disingkat BUKSUNG yang berarti LUBUK LESUNG
0 komentar:
Posting Komentar