Selasa, 07 Januari 2014

ASET KEBUDAYAAN KAYUAGUNG TIDAK TERAWAT

Banyak Aset Sejarah Di OKI terbengkalai

Banyak asset budaya dan sejarah yang tersebar di kabupaten Ogan Komering ilir (OKI) terbengkalai, pemerintah dalam hal ini dinas Kebudayaan dan Pariwisata OKI, terkesan menelantarkan asset-aset sejarah yang seharusnya dirawat dan bisa dijadikan objek wisata sehingga mampu menambah Penadapatan Asli Daerah (PAD).


Beberapa aset sejarah yang terlantar seperti keberadaan rumah limas Pangeran Redjed Wira Laksana yang terletak di Desa Sugih Waras, Kec. Tanjung Lubuk atau warga setempat lebih mengenal dengan sebutan rumah 100 tiang ini yang kondisinya masih asli dengan ornamen lengkap, walaupun usianya sudah 200 tahun lebih, dan rumah Pangeran Krama Jaya yang berada di Desa Buluh Cawang, Kec. Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).

Selanjutnya rumah limas yang sudah berumur ratusan tahun juga terletak di Desa Pulau Gemantung, Kecamatan  Tanjung lubuk,  sementara di kecamatan Kayuagung berada Kelurahan Sukadana, tak ketinggalan rumah tua itu juga terdapat di  Kecamatan Pangkalan Lampam.

Rumah tua  yang rata-rata dibangun pada tahun 1811 ini memiliki arsitektur yang masih asli, yaitu percampuran Cina dan Melayu itu hingga kini belum  ada dari pihak terkait dari Dinas Pariwisata ataupun lembaga pemerhati cagar budaya yang memberikan bantuan terhadap pemeliharaan maupun perawatan rumah ini.

Selain rumah-rumah limas yang umurnya sduah ratusan tahun, di kabupaten OKI juga tersebar beberapa makam keramat yang berukuran 9 meter. Tetapi makam panjang itu sampai saat ini belum juga mendapat perhatian dari dinas pariwisata, bahkan salah satu makam panjang berukuran 9 meter yang terletak di kelurahan kedaton, Kecamatan kayu Agung, dipenuhi semak belukar.

Selain itu juga terdapat Makam Serunting Sakti konon dalam cerita legenda sumsel merupakan makam Sipahit Lidah yang berada di kecamatan pampangan, juga kurang mendapat perhatian, Padahal jika beberapa aset budaya dan sejarah ini memang dirawat dan kelola maka bisa menjadi objek wisata sehingga bisa menambah PAD kabupaten.

Menyikapi hal ini Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) OKI, Abdiyanto, SH, Jumat (23/9/2011) mengatakan pihaknya sangat menyayangkan atas hal ini, padahal setiap tahun dinas kebudayaan dan pariwisata menganggarkan untuk perawatan dan pembinaan objek wisata di OKI. ”Seharusnya beberapa aset sejarah yang belum tersentuh pemeliharaannya itu bisa menjadi perioritas Disbudpar untuk pemeliharaannya,” kata Ketua Komisi IV ini.

Kedepan pihaknya berharap Disbudpar OKI, harus melestarikan aset peninggalan sejarah itu, karena termasuk aset daerah yang harus dijaga dan dirawat. ”Kedepan harus menjadi objek wisata dan kebanggan daerah OKI, selain itu bisa juga untuk menambah PAD OKI,” ungkap politisi dari partai PDI perjuangan ini.

Pihaknya nanti akan mengajak Disbudpar OKI untuk membicarakan tentang pemeliharaan aset sejarah yang terbengkalai ini. ”Daerah OKI ini daerah majemuk sangat banyak etnis dan ragam budaya, kedepan kita akan ajak dinas kebudayaan dan pariwisata untuk membahas tentang pemeliharaan aset sajarah ini,” terangnya.

Related Posts:

  • Sersan Mayor Abdul Muis: Pahlawan yang Dilupakan Sosok Pahlawan daerah Sersan Mayor (Serma) Abdul Muis ketika mengunjungi desa Batun Baru, Kecamatan Jejawi, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sum… Read More
  • Foto - Foto Ducumenter Kayuagung dari Berbagai Sisi Lainnya Simbol di Taman Pusat Kota Ini Proyek GOR di KayuAgung … Read More
  • SEJARAH ASAL USUL DESA SERITANJUNG Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE MicrosoftInterne… Read More
  • Macam-macam Ragam Bahasa Dusun Seribandung Ctt: Bahasa Seribandung Bak iko ari paleng lemak nian belajo bahaso Dusun tak lain dan tak bukan apo l… Read More
  •    Ini Gapura nak masuk Dusun Seribandung Nah kali ini saya akan menambahkan Sejarah Dusun Seribandung,yang merupakan dusun salah satu. … Read More

2 komentar:

  1. Setuju sekali pak... rumah2 limas para pangeran ini, seharusnya sdh dijadikan BANGUNAN CAGAR BUDAYA dan bisa segera diusulkan ke Balai Besar Cagar Budaya yg ada di jambi. Hal ini perlu dilakukan oleh Pemkab OKI.

    BalasHapus
  2. Saya setuju, karena kami juga ada rumah tua (Limas) yang ada di ds Sirah pulau OKI
    Sayangnya tidak terawat

    BalasHapus